POTRETNEWS.ID, -(KABGOR)- Ketua Panitia Khusus (PANSUS) RPJMD Kabupaten Gorontalo, Jayusdi Rifai, menegaskan bahwa arah pembangunan daerah ke depan benar-benar memberi ruang besar bagi penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Hal itu tercermin jelas dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang memuat secara spesifik program prioritas Bupati berupa alokasi dana Rp5 miliar untuk setiap kecamatan per tahunnya.
Jayusdi menjelaskan, program yang dicanangkan tersebut bukan sekadar janji politik, melainkan sudah menjadi komitmen pembangunan daerah yang harus dilaksanakan secara konsisten.
“Target Bupati untuk memperkuat UMKM sudah dituangkan dalam RPJMD. Bahkan, program Rp5 miliar per kecamatan telah masuk sebagai bagian penting dari strategi pembangunan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.
Menurutnya, isu UMKM tidak bisa dipandang sebagai urusan satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saja, melainkan membutuhkan sinergi lintas sektor.
“UMKM merupakan salah satu motor utama penggerak ekonomi daerah, sehingga penanganannya melibatkan sejumlah OPD yang memiliki peran masing-masing dalam rantai pengembangan usaha,” ujar Jayusdi.
Jayusdi juga mengatakan bahwa data terbaru mencatat, terdapat kurang lebih 35 ribu UMKM yang terdaftar di Kabupaten Gorontalo. Jumlah ini merupakan potensi besar sekaligus tantangan, karena diperlukan intervensi nyata dari pemerintah untuk memastikan UMKM mampu berkembang secara berkelanjutan.
“Alokasi Rp5 miliar per kecamatan itu dirancang untuk mengcover seluruh kebutuhan UMKM, mulai dari hulu hingga hilir. Dari permodalan, proses produksi, hingga pemasaran. Tidak berhenti di situ, pemerintah juga menyiapkan dukungan berupa pendampingan intensif dan pelatihan agar kapasitas pelaku UMKM semakin meningkat,” terang Jayusdi.
Ia menambahkan, konsep besar yang ditetapkan dalam RPJMD ini diharapkan mampu menjadikan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi daerah. Dengan dukungan dana dan program yang terukur, UMKM diyakini dapat memberi kontribusi signifikan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Gorontalo.
“Prinsipnya, program ini tidak hanya berhenti pada distribusi dana, tetapi juga bagaimana menciptakan ekosistem UMKM yang sehat dan berdaya saing. Karena itu, setiap rupiah yang dialokasikan harus berdampak langsung pada peningkatan kapasitas usaha masyarakat,” pungkasnya. (Arb)
